Rabu, 16 Juni 2010
UJI BEDA PROPORSI (CHI – SQUARE)
a. Pengertian
Uji beda proporsi adalah adalah salah satu cara yang dapat di gunakan untuk meneliti atau mencari tahu beda proporsi antar dua kelompok atau lebih.
b. Fungsi
Uji beda proporsi ( chi – square ) adalah untuk menguji beda proporsi antar dua kelompok atau lebih.
c. Syarat
Syarat agar uji chi-square dapat digunakan adalah jumlah sel yang nilai espektasinya kurang dari 5 tidak ebih dari 20 % dari sel yang ada.Namun apabila hal ini terjadi SPSS akan memberikan peringatan dan anda harus menggunakan uji chi-square dengan koreksi.Jika hal ini terjadi pada tebel 2 baris dan 2 kolom,sebaiknya anda menggunakan uji eksak dan Fisher yang di tampilkan pada bagian bawah table uji statistic.
d. Langkah langkah menggunakan uji chi-square
Agar lebih mudah mengerti dalam melakukan langkah – langkah menggunakan uji beda rata – rata anova,maka langkah – langkah akan di jelaskan melalui contoh berikut :
Variabel Keterangan
ID ----------------------------------> Nomor identifikasi responden
UMUR ----------------------------------> Umur ibu ( tahun )
BB IBU ----------------------------------> Berat badan ibu sebelum hamil (kg)
ROKOK ----------------------------------> Kebiasaan merokok ibu
0 : tidak
1 : ya
HT ----------------------------------> Penyakit hipertensi pada ibu
0 : Tidak
1 : Ya
BB BAYI ----------------------------------> Berat bayi baru lahir (gram)
DIDIK ----------------------------------> Pendidikan ibu
0 : Rendah
1 : Sedang
2 : Tinggi
Langkah – langkah menggunakan uji chi-square yaitu :
1. Buka file yang akan dilakukan pengujian
2. Lakukan pengelompokan variabel BB BAYI sehingga erbentuk variabel baru BBLR dengan kode 0 = normal ,1 = BBLR (dengan catatan BBLR adalah bayi baru lahir dengan berat badan kurang dari 2500 gram)
3. Dari menu utama pilih
• Statistics
• Summarize >
• Crosstabs……
4. Klik pada variabel BBLR klik >,sehingga variabel BBLR terdapat pada kotak Column (s).Dalam penelitian kesehatan ,umumnya faktor resiko diletakan di baris dan akibat dari faktor tersebut diletakan dikolom.
5. Klik npada variabel ROKOK,klik >sehingga variabel ROKOK terdapat pada kotak Row (s)
6. Jika anda menjalankan prosedur dengan peraturan diatas maka yang anda peroleh hanyalah tabulasi silang antara ROKOK dengan BBLR.
7. Untuk meminta uju statistic ,klik analyze
8. Klik dercriptive statistics
9. Setelah terbuka tampilan kemudian klik crostabs
10. Klik statistics
11. Klik pada chi – square
12. Klik continue
13. Klik Cells, untuk mengatur angka yang di tampilkan pada table silang
14. Klik pada row dan column pada kotak percentage.Pengaturan ini dilakukan untuk meminta SPSS menampilkan persen menurut baris dan persen menurut kolom.
15. Klik continue, maka anda akan kembali pada kotak dialog awal untuk uji beda proporsi
16. Klik ok untuk menjalankan prosedur
Pada setiap table silang terdapat angka.Angka yang paling atas jumlah kasus pada masing – masing sel ,angka yang kedua adalah persentasi menurut baris dan angka yang ketiga adalh persentasi menurut kolom.
Uji chi square dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan yang bermakna antara 1 variabel dengan variabel lainnya.
Chi square dapat dikatakan bermakna apabila hasil dari X2 = 0
Chi square dapat dikatakan tidak bermakna apabila hasil dari X2 = 1
a. Pengertian
Uji beda proporsi adalah adalah salah satu cara yang dapat di gunakan untuk meneliti atau mencari tahu beda proporsi antar dua kelompok atau lebih.
b. Fungsi
Uji beda proporsi ( chi – square ) adalah untuk menguji beda proporsi antar dua kelompok atau lebih.
c. Syarat
Syarat agar uji chi-square dapat digunakan adalah jumlah sel yang nilai espektasinya kurang dari 5 tidak ebih dari 20 % dari sel yang ada.Namun apabila hal ini terjadi SPSS akan memberikan peringatan dan anda harus menggunakan uji chi-square dengan koreksi.Jika hal ini terjadi pada tebel 2 baris dan 2 kolom,sebaiknya anda menggunakan uji eksak dan Fisher yang di tampilkan pada bagian bawah table uji statistic.
d. Langkah langkah menggunakan uji chi-square
Agar lebih mudah mengerti dalam melakukan langkah – langkah menggunakan uji beda rata – rata anova,maka langkah – langkah akan di jelaskan melalui contoh berikut :
Variabel Keterangan
ID ----------------------------------> Nomor identifikasi responden
UMUR ----------------------------------> Umur ibu ( tahun )
BB IBU ----------------------------------> Berat badan ibu sebelum hamil (kg)
ROKOK ----------------------------------> Kebiasaan merokok ibu
0 : tidak
1 : ya
HT ----------------------------------> Penyakit hipertensi pada ibu
0 : Tidak
1 : Ya
BB BAYI ----------------------------------> Berat bayi baru lahir (gram)
DIDIK ----------------------------------> Pendidikan ibu
0 : Rendah
1 : Sedang
2 : Tinggi
Langkah – langkah menggunakan uji chi-square yaitu :
1. Buka file yang akan dilakukan pengujian
2. Lakukan pengelompokan variabel BB BAYI sehingga erbentuk variabel baru BBLR dengan kode 0 = normal ,1 = BBLR (dengan catatan BBLR adalah bayi baru lahir dengan berat badan kurang dari 2500 gram)
3. Dari menu utama pilih
• Statistics
• Summarize >
• Crosstabs……
4. Klik pada variabel BBLR klik >,sehingga variabel BBLR terdapat pada kotak Column (s).Dalam penelitian kesehatan ,umumnya faktor resiko diletakan di baris dan akibat dari faktor tersebut diletakan dikolom.
5. Klik npada variabel ROKOK,klik >sehingga variabel ROKOK terdapat pada kotak Row (s)
6. Jika anda menjalankan prosedur dengan peraturan diatas maka yang anda peroleh hanyalah tabulasi silang antara ROKOK dengan BBLR.
7. Untuk meminta uju statistic ,klik analyze
8. Klik dercriptive statistics
9. Setelah terbuka tampilan kemudian klik crostabs
10. Klik statistics
11. Klik pada chi – square
12. Klik continue
13. Klik Cells, untuk mengatur angka yang di tampilkan pada table silang
14. Klik pada row dan column pada kotak percentage.Pengaturan ini dilakukan untuk meminta SPSS menampilkan persen menurut baris dan persen menurut kolom.
15. Klik continue, maka anda akan kembali pada kotak dialog awal untuk uji beda proporsi
16. Klik ok untuk menjalankan prosedur
Pada setiap table silang terdapat angka.Angka yang paling atas jumlah kasus pada masing – masing sel ,angka yang kedua adalah persentasi menurut baris dan angka yang ketiga adalh persentasi menurut kolom.
Uji chi square dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan yang bermakna antara 1 variabel dengan variabel lainnya.
Chi square dapat dikatakan bermakna apabila hasil dari X2 = 0
Chi square dapat dikatakan tidak bermakna apabila hasil dari X2 = 1
Selasa, 15 Juni 2010
DBD
DEMAM BERDARAH
Demam berdarah atau demam berdarah dengue adalah penyakit febril akut yang ditemukan di daerah tropis, dengan penyebaran geografis yang mirip dengan malaria. Penyakit ini disebabkan oleh salah satu dari empat serotipe virus dari genus Flavivirus, famili Flaviviridae. Setiap serotipe cukup berbeda sehingga tidak ada proteksi-silang dan wabah yang disebabkan beberapa serotipe (hiperendemisitas) dapat terjadi. Demam berdarah disebarkan kepada manusia oleh nyamuk Aedes Aegypty.
Virus Dengue
Penyakit ini ditunjukkan melalui munculnya demam secara tiba-tiba, disertai sakit kepala berat, sakit pada sendi dan otot (myalgia dan arthralgia) dan ruam; ruam demam berdarah mempunyai ciri-ciri merah terang, petekial dan biasanya mucul dulu pada bagian bawah badan — pada beberapa pasien, ia menyebar hingga menyelimuti hampir seluruh tubuh. Selain itu, radang perut bisa juga muncul dengan kombinasi sakit di perut, rasa mual, muntah-muntah atau diare, pilek ringan disertai batuk-batuk. Kondisi waspada ini perlu disikapi dengan pengetahuan yang luas oleh penderita maupun keluarga yang harus segera konsultasi ke Dokter apabila pasien/penderita mengalami demam tinggi 3 hari berturut-turut. Banyak penderita atau keluarga penderita mengalami kondisi fatal karena menganggap ringan gejala-gejala tersebut.
Demam berdarah umumnya lamanya sekitar enam atau tujuh hari dengan puncak demam yang lebih kecil terjadi pada akhir masa demam. Secara klinis, jumlah platelet akan jatuh hingga pasien dianggap afebril.
Sesudah masa tunas / inkubasi selama 3 - 15 hari orang yang tertular dapat mengalami / menderita penyakit ini dalam salah satu dari 4 bentuk berikut ini :
Bentuk abortif, penderita tidak merasakan suatu gejala apapun.
Dengue klasik, penderita mengalami demam tinggi selama 4 - 7 hari, nyeri-nyeri pada tulang, diikuti dengan munculnya bintik-bintik atau bercak-bercak perdarahan di bawah kulit.
Dengue Haemorrhagic Fever (Demam berdarah dengue/DBD) gejalanya sama dengan dengue klasik ditambah dengan perdarahan dari hidung (epistaksis/mimisan), mulut, dubur dsb.
Dengue Syok Sindrom, gejalanya sama dengan DBD ditambah dengan syok / presyok. Bentuk ini sering berujung pada kematian.
Karena seringnya terjadi perdarahan dan syok maka pada penyakit ini angka kematiannya cukup tinggi, oleh karena itu setiap Penderita yang diduga menderita Penyakit Demam Berdarah dalam tingkat yang manapun harus segera dibawa ke dokter atau Rumah Sakit, mengingat sewaktu-waktu dapat mengalami syok / kematian.
Penyebab demam berdarah menunjukkan demam yang lebih tinggi, pendarahan, trombositopenia dan hemokonsentrasi. Sejumlah kasus kecil bisa menyebabkan sindrom shock dengue yang mempunyai tingkat kematian tinggi.
Diagnosis
Diagnosis demam berdarah biasa dilakukan secara klinis. Biasanya yang terjadi adalah demam tanpa adanya sumber infeksi, ruam petekial dengan trombositopenia dan leukopenia relatif.
Serologi dan reaksi berantai polimerase tersedia untuk memastikan diagnosa demam berdarah jika terindikasi secara klinis.
Mendiagnosis demam berdarah secara dini dapat mengurangi risiko kematian daripada menunggu akut.
Pengobatan
Bagian terpenting dari pengobatannya adalah terapi suportif. Sang pasien disarankan untuk menjaga penyerapan makanan, terutama dalam bentuk cairan. Jika hal itu tidak dapat dilakukan, penambahan dengan cairan intravena mungkin diperlukan untuk mencegah dehidrasi dan hemokonsentrasi yang berlebihan. Transfusi platelet dilakukan jika jumlah platelet menurun drastis.
Pengobatan alternatif yang umum dikenal adalah dengan meminum jus jambu biji bangkok, namun khasiatnya belum pernah dibuktikan secara medik, akan tetapi jambu biji kenyataannya dapat mengembalikan cairan intravena. Meskipun demikian kombinasi antara manajemen yang dilakukan secara medik dan alternatif harus tetap dipertimbangkan.
Epidemiologi
Wabah pertama terjadi pada tahun 1780-an secara bersamaan di Asia, Afrika, dan Amerika Utara. Penyakit ini kemudian dikenali dan dinamai pada 1779. Wabah besar global dimulai di Asia tenggrara pada 1950-an dan hingga 1975 demam berdarah ini telah menjadi penyebab kematian utama di antaranya yang terjadi pada anak-anak di daerah tersebut.
Pencegahan
Tidak ada vaksin yang tersedia secara komersial untuk penyakit demam berdarah.
Pencegahan utama demam berdarah terletak pada menghapuskan atau mengurangi vektor nyamuk demam berdarah. Insiatif untuk menghapus kolam-kolam air yang tidak berguna (misalnya di pot bunga) telah terbukti berguna untuk mengontrol penyakit yang disebabkan nyamuk, menguras bak mandi setiap seminggu sekali, dan membuang hal - hal yang dapat mengakibatkan sarang nyamuk demam berdarah Aedes Aegypti.
Demam berdarah atau demam berdarah dengue adalah penyakit febril akut yang ditemukan di daerah tropis, dengan penyebaran geografis yang mirip dengan malaria. Penyakit ini disebabkan oleh salah satu dari empat serotipe virus dari genus Flavivirus, famili Flaviviridae. Setiap serotipe cukup berbeda sehingga tidak ada proteksi-silang dan wabah yang disebabkan beberapa serotipe (hiperendemisitas) dapat terjadi. Demam berdarah disebarkan kepada manusia oleh nyamuk Aedes Aegypty.
Virus Dengue
Penyakit ini ditunjukkan melalui munculnya demam secara tiba-tiba, disertai sakit kepala berat, sakit pada sendi dan otot (myalgia dan arthralgia) dan ruam; ruam demam berdarah mempunyai ciri-ciri merah terang, petekial dan biasanya mucul dulu pada bagian bawah badan — pada beberapa pasien, ia menyebar hingga menyelimuti hampir seluruh tubuh. Selain itu, radang perut bisa juga muncul dengan kombinasi sakit di perut, rasa mual, muntah-muntah atau diare, pilek ringan disertai batuk-batuk. Kondisi waspada ini perlu disikapi dengan pengetahuan yang luas oleh penderita maupun keluarga yang harus segera konsultasi ke Dokter apabila pasien/penderita mengalami demam tinggi 3 hari berturut-turut. Banyak penderita atau keluarga penderita mengalami kondisi fatal karena menganggap ringan gejala-gejala tersebut.
Demam berdarah umumnya lamanya sekitar enam atau tujuh hari dengan puncak demam yang lebih kecil terjadi pada akhir masa demam. Secara klinis, jumlah platelet akan jatuh hingga pasien dianggap afebril.
Sesudah masa tunas / inkubasi selama 3 - 15 hari orang yang tertular dapat mengalami / menderita penyakit ini dalam salah satu dari 4 bentuk berikut ini :
Bentuk abortif, penderita tidak merasakan suatu gejala apapun.
Dengue klasik, penderita mengalami demam tinggi selama 4 - 7 hari, nyeri-nyeri pada tulang, diikuti dengan munculnya bintik-bintik atau bercak-bercak perdarahan di bawah kulit.
Dengue Haemorrhagic Fever (Demam berdarah dengue/DBD) gejalanya sama dengan dengue klasik ditambah dengan perdarahan dari hidung (epistaksis/mimisan), mulut, dubur dsb.
Dengue Syok Sindrom, gejalanya sama dengan DBD ditambah dengan syok / presyok. Bentuk ini sering berujung pada kematian.
Karena seringnya terjadi perdarahan dan syok maka pada penyakit ini angka kematiannya cukup tinggi, oleh karena itu setiap Penderita yang diduga menderita Penyakit Demam Berdarah dalam tingkat yang manapun harus segera dibawa ke dokter atau Rumah Sakit, mengingat sewaktu-waktu dapat mengalami syok / kematian.
Penyebab demam berdarah menunjukkan demam yang lebih tinggi, pendarahan, trombositopenia dan hemokonsentrasi. Sejumlah kasus kecil bisa menyebabkan sindrom shock dengue yang mempunyai tingkat kematian tinggi.
Diagnosis
Diagnosis demam berdarah biasa dilakukan secara klinis. Biasanya yang terjadi adalah demam tanpa adanya sumber infeksi, ruam petekial dengan trombositopenia dan leukopenia relatif.
Serologi dan reaksi berantai polimerase tersedia untuk memastikan diagnosa demam berdarah jika terindikasi secara klinis.
Mendiagnosis demam berdarah secara dini dapat mengurangi risiko kematian daripada menunggu akut.
Pengobatan
Bagian terpenting dari pengobatannya adalah terapi suportif. Sang pasien disarankan untuk menjaga penyerapan makanan, terutama dalam bentuk cairan. Jika hal itu tidak dapat dilakukan, penambahan dengan cairan intravena mungkin diperlukan untuk mencegah dehidrasi dan hemokonsentrasi yang berlebihan. Transfusi platelet dilakukan jika jumlah platelet menurun drastis.
Pengobatan alternatif yang umum dikenal adalah dengan meminum jus jambu biji bangkok, namun khasiatnya belum pernah dibuktikan secara medik, akan tetapi jambu biji kenyataannya dapat mengembalikan cairan intravena. Meskipun demikian kombinasi antara manajemen yang dilakukan secara medik dan alternatif harus tetap dipertimbangkan.
Epidemiologi
Wabah pertama terjadi pada tahun 1780-an secara bersamaan di Asia, Afrika, dan Amerika Utara. Penyakit ini kemudian dikenali dan dinamai pada 1779. Wabah besar global dimulai di Asia tenggrara pada 1950-an dan hingga 1975 demam berdarah ini telah menjadi penyebab kematian utama di antaranya yang terjadi pada anak-anak di daerah tersebut.
Pencegahan
Tidak ada vaksin yang tersedia secara komersial untuk penyakit demam berdarah.
Pencegahan utama demam berdarah terletak pada menghapuskan atau mengurangi vektor nyamuk demam berdarah. Insiatif untuk menghapus kolam-kolam air yang tidak berguna (misalnya di pot bunga) telah terbukti berguna untuk mengontrol penyakit yang disebabkan nyamuk, menguras bak mandi setiap seminggu sekali, dan membuang hal - hal yang dapat mengakibatkan sarang nyamuk demam berdarah Aedes Aegypti.
Jumat, 26 Maret 2010
anemia
Anemia adalah suatu kondisi dimana kita kekurangan zat besi.Kekurangan zat besi dapat mengakibatkan beberara masalah pada badan kita,antara lain 5L(lemah,letih,lesu,lelah,lunglai),sakit kepala,tidak bertenaga dll.Anemia terbagi menjadi 3 yaitu anemia ringan,anemia sedang,dan anemia berat.Anemia dapat dicegah dengan cara antara lain menkonsumsi makanan bergizi,pola hidup sehat,dan dapat di bantu dengan mengkonsumsi tablet Fe.
Langganan:
Postingan (Atom)